Rabu, 05 April 2017

Revolusi Mental (Budaya Anti Kepo)

Revolusi sendiri berarti adalah perubahan sedangkan mental sendiri diartikan sebagai cara berpikir atau kemampuan berpikir, belajar dan merespon suatu situasi atau kondisi. Jadi, secara umum revolusi mental adalah perubahan kemampuan berpikir atau merespon suatu situasi atau kondisi. Menurut presiden Jokowi sendiri, Revolusi mental berarti warga Indonesia harus mengenal karakter orisinal bangsa. Indonesia merupakan bangsa yang berkarakter santun, budi pekerti, ramah dan bergotong royong. Jokowi mengatakan karakter tersebut merupakan modal yang seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera.

Revolusi mental bisa dimulai dari perubahan kecil dari diri kita sendiri. Contoh yang akan saya angkat disini adalah "Budaya Anti Kepo". Karna Kepo sendiri sepertinya sudah membudaya di Indonesia, pasti kita sering banget denger kata-kata "Kepo banget sih"

Kepo sendiri adalah singkatan dari Knowing Every Particular Object. Kepo adalah sebutan untuk orang yang serba ingin tahu detail dari apapun yang dia dengar atau dia lihat bahkan mulai dari hal sangat sepela sekali. Ada beberapa orang yang mungkin berkata "Kepo itu adalah peduli" Namun menurut saya kepo memiliki arti yang berbeda dari peduli. Contohnya, saat kalian peduli
A: Apakah kamu sudah sarapan?
B: Sudah
Lalu, contoh saat kalian kepo adalah
A: Apakah kamu sudah sarapan?
B: Sudah
A: Pakai apa? Rasanya bagaimana? Beli dimana? Belinya kapan?

Di atas Jokowi sendiri mengatakan bahwa karakter asli Indonesia adalah santun dan memiliki budi pekerti.  Menurut saya, orang yang santun dan orang yang memiliki budi pekerti adalah orang yang bisa menghargai privasi orang lain. Ada beberapa orang yang mungkin sedang jalan di mall terus ada orang jalan dengan melakukan hal yang unik gitu, budaya di Indonesia biasanya orang-orang akan ngomong "Ih ngapain sih itu orang?" "Itu orang kenapa sih?" Dengan mata yang memandang dari atas ke bawah. Padahal kita ga kenal dia siapa, terus harusnya kita sadar kalau itu tu bukan urusan kita. Selama hal itu bukan urusan kita dan tidak merugikan orang lain maupun merugikan diri kita sendiri, yaudah biarin aja mereka berkreasi. Justru tindakan kepo seperti itu yang melihat 'aneh' orang lain saat melakukan suatu yang beda yang akan membuat orang takut buat kreativ, takut buat menyalurkan ide, takut buat out of the box.

Mungkin ni ya kalo diperhatikan lagi negara negara maju seperti Jerman, Jepang dan lain-lain. Masyarakatnya sudah menyadari tentang hal ini, Ke-Kepoan, rasa keingin tahuan mereka terhadap orang lain. Misalnya masyarakat Jepang atau Jerman sangat menghargai privasi orang lain. Jadi saat mereka bertemu orang 'unik' ditengah jalan yaudah mereka kaya menghargai ke-kreativitasan orang itu, selama hal itu dianggap ga ngerugiin orang lain. Bahkan dinegara maju sana, agama dan umur menjadi hal yang sangat sensitif. Di Indonesia sendiri, kita enteng aja buat nanya ke orang lain "Agama apa? Umur berapa?".


Ke-Kepoan sendiri itu bisa membuat kita menjadi pribadi yang takut buat nyamperin opini, Karena, kita pikir banyak sekali orang kepo disekitar kita, kita jadi takut buat speak up, takut buat beropini. Karena kita ngerasa saat opini kita beda dengan pemikiran orang lain, kita akan dikepoin oleh orang lain. "Siapa si itu?" "Kok pemikirannya begitu?" "Kan harusnya opini nya kaya gini".


Mungkin ada beberapa orang setelah membaca ini berpikir "Kalau saya berubah menjadi tidak kepo, tapi orang lain masih kepo. Percuma dong". Pendapat saya, sekarang kita kan sudah tau bahwa semua orang punya privasi yang harus dihargai. Dimulai saja dari diri kita sendiri sampai pada saatnya nanti orang lain bakal sadar dan bertanya "Kok anda gak penasaran dengan si dia?" Lalu anda jelaskan kenapa 'kepo' itu sebenarnya tidak boleh berlebihan. Lalu orang lain pun akan mengikuti seperti anda.

Saya ada satu video yang menunjukkan parahnya kepo di Indonesia. Jadi videonya ini ceritanya kaya social experiment gitu. Kaya ada 2 atau 3 motor yang emang sengaja berhenti di flyover terus mereka ngelihat kebawah padahal ma dibawah gak ada apa-apa. Hal itu bikin beberapa orang bahkan kopaja ikut berhenti dan ngeliat kebawah bahkan menimbulkan kemacetan. Hanya karna "Kepo"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

A CUP OF WATER © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.