Kamis, 27 April 2017

Revolusi Mental: Kartini-Kartini Modern

Ternyata perjuangan Kartini belum selesai. Masih banyak sekali wanita-wanita zaman sekarang yang beranggapan.
Ngapain sekolah tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya bakal di dapur juga?
 Wanita-wanita yang masih mempunyai pikiran seperti ini ni yang ngebuat perjuangan Kartini sia-sia padahal udah berapa puluh kali kita ngadain pawai pakai baju tradisional pas hari kartini tapi herannya mindset seperti ini masih saja ada di lingkungan kita. Bagaimana mau mencapai revolusi mental kalau mindset perempuan Indonesia saja masih ada beberapa yang seperti ini. 

Jadi teringat Ayah saya yang sangat menekan kan bahwa perempuan harus pintar dan perempuan tidak harus bergantung kepada siapapun. Kata-kata "ngapain sekolah tinggi toh ujung-ujungnya nikah" itu sama saja seperti si perempuan sangat amat bergantung kepada si laki-laki. Satu yang harus kalian ingat "HIDUP ITU PENUH DENGAN KETIDAKPASTIAN". Kalau misalnya kalian bergantung sepenuhnya dengan suami kalian setelah menikah, bayangin ga ada yang memastikan bahwa rumah tangga kalian sejahtera dan suami kalian tidak tergoda wanita lain atau misalnya suami kalian setia namun tidak ada yang pasti bahwa suami kalian tidak akan sakit atau tidak akan kecelakaan dan menyebabkan kegiatan mencari nafkah berhenti. Kita sebagai perempuan yang seharusnya tidak bergantung kepada laki-laki dan menuntut ilmu dengan serius, disaat-saat seperti itu, kita tidak hanya bisa meng-backup diri kita sendiri tapi bahkan kita bisa meng-backup keluarga kita.

A bird sitting on a tree is never afraid of the branch breaking, because her trust is not on the branch but on her own wings.
 Anehnya banyak sekali kalimat-kalimat pembenaran yang seakan-akan terdengar benar untuk wanita tidak usah sekolah tinggi-tinggi. Misalnya seperti,
Nanti kalo sekolahnya ketinggian, gak ada cowok yang mau loh. Soalnya pada minder semua.

Aneh.

Menurut saya, seorang perempuan wajib menempuh pendidikan yang tinggi dan jadi sosok wanita yang cerdas. Beberapa penelitian membuktikan bahwa 70% gen kepintaran yang dibawa si anak ini diturunkan dari ibunya bukan ayahnya. Alasan lainnya juga karena seorang perempuan nantinya akan menjadi ibu. Ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya, tahap pendidikan yang paling awal bagi si anak. Jadi, meskipun nantinya si perempuan akan dirumah saja tapi dia juga harus berpendidikan tinggi dan cerdas karena seluruh Ayah juga menginginkan anak yang cerdas.

If a mother never learns, how can she teach the next generation? A woman is school. If you teach a man, you teach a man. If you teach a woman, you teach an entire generation.

 Bagaimana caranya menjadi wanita yang berhasil??
NILAI


Menurut saya semua dimulai dari nilai. Banyak sekali simpang siur di dunia perkuliahan tentang

IPK itu ga penting-penting amat yang paling penting adalah pengalaman.
Saya sedikit tidak setuju. Yang saya setujui adalah
IPK itu penting dan pengalaman adalah hal terpenting nomor dua setelah IPK

Kenapa?? Kalian pernah liat lowongan pekerjaan kan di google atau dimana saja. Perhatikan disana biasanya tertulis "Lulusan dengan IPK minimal xx,xx" Oke lah misalnya pengalaman kalian sangat amat banyak sekali sampai CV kalian 5 lembar. Namun, bila di IPK atau di syarat berkas saja kalian sudah tidak lolos, bagaimana caranya si perusahaan akan melihat CV kalian?? itu.

Jadi, marilah tetap menjadi Kartini-Kartini Modern yang sadar bahwa pendidikan adalah segalanya, yang sadar bahwa seorang wanita tidak boleh bergantung kepada siapa saja, dan yang sadar bahwa wanita adalah pusat pendidikan dari generasi selanjutnya.

1 komentar:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.

    Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

A CUP OF WATER © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.